SEX EDUCATION SESUAI USIA ANAK

Orangtua jaman now masih sering menganggap tabu sex education bagi anak-anak padahal istilah seks dan seksualitas sangatlah berbeda. Tanpa kita sadari, kita telah salah mempersepsikan istilah seks dan seksualitas. Dikutip dari pkbi-diy.info , seks adalah segala sesuatu yang menyangkut alat kelamin dan hubungan antar kelamin. Sedangkan seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut cara berpikir, merasa, berpakaian, mengutarakan pendapat, dan bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya.

Pengenalan akan seksualitas pada anak akan dapat membantu mencegah tindak kejahatan seksual yang akhir-akhir ini marak terjadi pada anak. Akses informasi pun mau tak mau menjadi sebuah lubang menganga yang sewaktu-waktu bila tidak berhati-hati, anak kita yang penuh dengan rasa penasaran dapat terjerembab masuk ke dalamnya. Tugas orangtua yang paling hakiki adalah menjadi penyaring sekaligus pemberi pemahaman yang benar pada anak.
Kali ini Grahita Indonesia merangkum tahapan sex education yang baik berdasarkan usia tumbuh kembang anak.

SEX EDUCATION SESUAI USIA ANAK
SEX EDUCATION SESUAI USIA ANAK

Usia 0-3 Tahun

Pada usia ini anak sudah dapat diperkenalkan mengenai nama-nama anggota tubuhnya secara benar, termasuk bagian genital mereka. Gunakan istilah yang benar, yaitu penis dan vagina. Hindari penggunaan julukan untuk bagian genital seolah-olah bagian tersebut adalah bagian yang tabu. Kenalkan pula bahwa genital lelaki dan perempuan itu sangat berbeda dan hal adalah normal adanya. Ajarkan pula perlu adanya privasi/penghargaan bagi bagian-bagian tubuh tersebut. Dengan mengajarkan untuk menutup pintu saat di kamar mandi atau saat akan mengganti baju, kita telah mengajarkan pada anak bahwa bagian tubuh privat tersebut tidak boleh dihiraukan melainkan harus dihormati. Di tahap ini pula anda secara bertahap mulai mengajarkan kegiatan toilet training pada anak.

Usia 4-5 Tahun

Anak adalah isi dari segala rasa keingintahuan dan akan ada saatnya anak akan bertanya bagaimana seorang bayi dapat lahir dari perut Ibunya. Jangan berusaha menghindar ataupun tertawa, seakan pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang tabu apalagi konyol. Posisikan pertanyaan tersebut sama dengan pertanyaan-pertanyaan lain yang sering ditanyakan anak pada Anda. Jelaskan bahwa laki-laki dapat meletakkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin perempuan dan membuahi sel telur sehingga bertumbuh menjadi seorang bayi. Anda tidak perlu menjelaskan secara detil tapi minimal tanggapilah rasa keingintahuannya. Bila di usia ini Anda mendapati anak menyentuh genitalnya, jangan buru-buru memarahi ataupun melarangnya karena hal tersebut adalah perilaku yang wajar. Dengan tenang jelaskan bahwa jika ia ingin menyentuh bagian pribadinya, tidak baik dilakukan di depan orang lain. Jelaskan pula mengenai siapa-siapa saja yang diizinkan untuk menyentuh alat kelamin mereka. Selain ayah, ibu, dan dokter (dengan pengawasan orangtua) tidak ada seorang pun yang boleh menyentuh bagian pribadi mereka. Anak pun harus diajarkan bahwa konsep persetujuan akan sentuhan tersebut harus ia praktekkan sendiri. Ajarkan ia untuk tidak secara semena-mena menyentuh, memukul, atau memeluk teman-temannya tanpa persetujuan mereka.

Usia 6-9 Tahun

Mulai perkenalkan akan masa pubertas walaupun ia belum mengalaminya sehingga anak tidak terkejut menghadapi perubahan pada dirinya. Bicarakan bagaimana tubuh dan perasaan mereka akan berubah; bagaimana mereka akan menyukai lawan jenis. Jelaskan bahwa ini adalah sesuatu yang normal dan bagaimana mereka harus menyikapinya. Pada usia ini, anda dapat mengenalkan pula pada penyakit menular seksual yang sering terjadi. Tekankan konsep untuk menjaga keamanan diri sendiri. Mulai jelaskan pula secara sederhana konsep pernikahan dan keluarga. Bahwa pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan tidak boleh dipermainkan dapat membantu anak memahami tentang konsep berelasi dan berkeluarga. Pastikan semua jawaban atas rasa keingintahuan anak tentang seksualitas didapat dari Anda sebagai orangtua. Untuk itu, jalinan komunikasi orangtua dan anak sedari dini menjadi prioritas utama dalam mencapai hal ini.

SEX EDUCATION SESUAI USIA ANAK
SEX EDUCATION SESUAI USIA ANAK

Usia 10-12 Tahun

Pada periode ini, kemungkinan besar anak telah memasuki masa pubertasnya. Terus dampingi anak melewati masa-masa ini. Ceritakan mengenai dampak kehamilan usia muda pada anak. Serta tetap awasi akses internet yang dilakukan oleh anak.

Usia 13-18 Tahun

Anak bisa jadi sudah memiliki pacar dan banyak teman pada usia ini. Maka dari itu, anda perlu menjelaskan pada anak tentang konsep berpacaran dan menjalin hubungan dengan teman-teman sebayanya secara sehat. Pada usia ini, pengulangan akan konsep persetujuan dan norma sosial yang ada perlu disampaikan lagi oleh orangtua.
Anak bisa jadi sudah memiliki pacar dan banyak teman pada usia ini. Maka dari itu, anda perlu menjelaskan pada anak tentang konsep berpacaran dan menjalin hubungan dengan teman-teman sebayanya secara sehat. Pada usia ini, pengulangan akan konsep persetujuan dan norma sosial yang ada perlu disampaikan lagi oleh orangtua.
Percayalah dialog-dialog sepele yang Anda lakukan bersama anak ini akan membantu mereka untuk membuat pilihan-pilihan dalam hidupnya, tentunya pilihan-pilihan yang sehat.
Bila komunitas atau sekolah anak Anda ingin mendapatkan seminar tentang cara mengajarkan sex education yang baik bagi anak, silahkan menghubungi Grahita Indonesia melalui link WhatsApp ini. Kami akan datang ke sekolah atau komunitas Anda dan membagikan pengetahuan kami secara GRATIS.

Info Konsultasi Psikologi:

Official Website                 : www.grahita.org
No Head Office                   : 021-5517190
No Phone&Whatsapp     : 0812-5883-855
Head Office Lokasi            : Heartline Centre, Jl. Permatasari No. 1000 Lippo Karawaci, Tangerang, Banten 15810